2.11 Diode Zener
1. Pendahuluan [kembali]
Dioda Zener adalah dioda yang memiliki karakteristik menyalurkan arus listrik mengalir ke arah yang berlawanan jika tegangan yang diberikan melampaui batas "tegangan tembus" (breakdown voltage) atau "tegangan Zener". Ini berlainan dari dioda biasa yang hanya menyalurkan arus listrik ke satu arah. Dioda terdiri dari sambungan p-n khusus, dirancang untuk melakukan arah sebaliknya bila voltase tertentu tercapai. Dioda Zener memiliki breakdown voltage terbalik yang terdefinisi dengan baik, di mana ia mulai menghantarkan arus, dan beroperasi terus menerus dalam mode bias balik tanpa mengalami kerusakan. Selain itu, penurunan voltase dioda tetap konstan pada berbagai voltase, fitur yang membuat dioda Zener cocok untuk digunakan dalam regulasi voltase.
2. Tujuan [kembali]
- Untuk mengetahui tentang Dioda Zener lebih dalam
- Untuk mengetahui pengaplikasian Dioda Zener
- Untuk mengetahui cara kerja Dioda Zener
3. Alat dan Bahan [kembali]
A. Alat
- Voltmeter
- Rentang Pengukuran DC: 200mV-1000V
- Resolusi: 0.1mV pada rentang 200mV
- Akurasi: ±(0.5% + 2 digit) pada rentang 200mV
- Input Impedance: 10MΩ
- Jenis Tampilan: LCD 3 1/2 digit
- Auto-Ranging: Ya
- Kategori Keselamatan: CAT III 600V, CAT II 1000V
- Fitur Tambahan: Penyimpanan data, pengukuran nilai maksimum/minimum, True RMS.
- Proteus 8 Professional
- Baterai
- Osiloskop
B. Bahan
- Ground
- Dioda Zener
- Resistor
4. Dasar Teori [kembali]
Analisis dari Dioda Zener sedikit mirip dengan analsis dioda semi konduktor. Keadaan status dari dioda harus ditentukan dengan menghapusnya dari jaringan, diikuti dengan dimasukkannya model yang benar dan dihapusnya kuantitas jaringan lainnya yang tidak diketahui.
Bentuk regulator zener sederhana
Vi dan R Tetap
Analisisnya secara mendasar dapat dilakukan dengan 2 langkah:
1. Menentukan keadaan dioda zener dengan menghapusnya dari jaringan dan menghitung tegangan pada rangkaian terbuka yang dihasilkan
(perubahan regulator zener setelah di terapkan langkah 1)
2. Masukkan ekuivalen sirkuit yang benar dan pecahkan sisa yang tidak diketahui
Karena tegangan dan elemen paralel harus sama maka kita temukan.
(memasukkan zener ekuivalen untuk situasi hidup (on))
Arus dioda zener harus dikerjakan dengan pengaplikasian hukum khirchoff tentang kuat arus, yaitu:
dimana:
Daya yang dikeluarkan oleh dioda zener ditentukan oleh:
itu harusnya lebih sedikit dari Pzm spesifik untuk perangkat
Sebelum lanjut, penting jika langkah pertama harusnya dilakukan hanya untuk menentukan keadaan dioda zener. Jika dioda zener dalam keadaan "on", maka tegangan pada dioda buka V volts melainkan Vz volts. itu akhirnya terkunci pada level ini dan tidak akan mencapai level V volts.
Vi Tetap, RL Variabel
Untuk menetapkan resistansi beban minimum dari (rangkaian 4) yang akan menyalakan dioda zener,secara sederhana hitunglah nilai dari RL yang nantinya akan mendapatkan hasil dari tegangan VL=Vz, dengan kata lain:
Sedangkan untuk mencari RL, kita punya:
Semua nilai resistansi beban lebih besar daripada RL yang didapat dari persamaan (2.20) akan memastikan bahwa dioda zener dalam keadaan "on" dan diodanya dapat digantikan oleh Vz sumber ekuivalen. Kondisi yang ditentukan oleh persamaan (2.20) menetapkan RL minimum, tapi IL maksimum sebagaimana:
Sekalinya diode sudah dalam kondisi "on", tegangan yang melalu R akan tetap pada
Dan IR tetap di:
Arus Zener:
Menghasilkan minimum Iz ketika IL maksimum dan maksimum Iz ketika minimum IL,karena IR adalah konstan. Karena Iz terbatas pada Izm seperti yang tertera pada lembaran data,itu tidak mempengaruhi besaran dari RL dan IL juga
Masukkan Izm untuk Iz mendapatkan hasil minimum dari IL
Dan resistansi beban maksimum ialah:
RL Tetap,Vi Variabel
Untuk nilai tetap dari RL pada (rangkaian 4) tegangan Vi haruslah cukup besar untuk menyalakan dioda zener. Tegangan minimum nyalanya Vi=Vi min yang ditetapkan oleh:
Nilai maksimum dari Vi dibatasi oleh aru maksimum zener Izm.
Karen Izm=IR-IL,
Karen IL tetap pada Vz/RL dan Izm adalah nilai maksimum dari Iz,
maka maksimumVi didefinisikan dengan:
5. Percobaan [kembali]
a) Prosedur [kembali]
1. Mempersiapkan Alat dan Bahan seperti yang telah tertera pada Sub-Bab Alat dan Bahan diatas
2. Merangkai Rangkaian sesuai dengan jenisnya masing-masing,
a. Pertama merangkai controlling network
b. Kongfigurasikan rangkaian tersebut untuk V> 20.7 dan V<20.7
c. Merangkai basic zener regulator
d. Tentukan keadaan dioda zener , masukkan persamaan zener untuk keadaan "on"
e. Rangkai zener dioda regulator
f. Tentukan v dari regulator ,hubungkan dengan keadaan on
g. Rangkai pengatur tegangan
h. Rangkaian 2.121 Pengatur tegangan untuk contoh 2.28
b) Rangkaian Simulasi dan Prinsip Kerja [kembali]
Rangkaian 2.110
Prinsip Kerja : Vshine, dioda zener, dan osiloskop disusun secara paralel pada rangkaian. Pada vshine diberi tegangan sebesar 20V yang akan diumpankan ke resistor 1 yang bermuatan 10k ohm. Setelah itu alur yang mengalir di r1 dialirkan ke dioda zener menuju ke dioda lalu dan arus kedua kw osiloskop. Terjadi percabangan arus. Setelah rangkaian di running akan mincul grafik yang menunjukkan gelombang sinusoidal.
Rangkaian 2.111 (a)
Prinsip Kerja : Resistor, baterai 1 dan baterai 2 disusun seperti pada gambar rangkaian diatas. Seetelah itu dipasangkan voltmeter dan ampermeter yang digunakan untuk memeriksa arus dan tegangan yang mengalir pada rangkaian diatas.
Rangkaian 2.111 (b)
Prinsip Kerja : Voltmeter 1, dioda zener d1 dan voltmeter 2 dipasang secara paralel pada rangkaian, selanjutnya juga dipasang resistor r1 sebesar 10k, baterai sebesar 20v dan amperemeter yang menggunakan satuan miliamper seperti rangkaian diatas.
Rangkaian 2.112
Prinsip Kerja : AC voltmeter dihubungkan secara paralel dengan dioda zener. Diberikan baterai sebagai sumber dengan tegangan 20V yang akan diumpankan ke r1 yang bermuatan 10k ohm. Setelah itu arus dialirkan ke dioda zener yang nantinya akan dihasilkan arus yang lebih sedikit karena sifat dioda zener yang menstabilkan dan menyeleksi arus. Setelah itu arus dialirkan kembali ke kutub positif baterai.
Prinsip Kerja : Baterai, dioda zener dan resistor RL dihubungkan secara paralel. Diberikan tegangan sebesar 16V pada baterai yang akan diumpankan ke resistor 1 yang bermatan 1k om. Setelah itu, arus akan diumpankan ke r2 dan dioda zener (terjadi percabangan). Arus yang berada pada resisitor RL akan dialirkan ke ground dan dioda zener (terjadi percabangan). Arus mengalir yang melewati dioda zener dihasilkan arus yang lebih kecil karena dioda zener menyeleksi dan menstabilkan arus pada rangkaian.
Rangkaian 2.118
Prinsip Kerja : Baterai 1, dioda zener dan potensio dipasang secara paralel pada rangkaian. Diberikan tegangan 50v pada baterai yang akan diumpankan ke resistor 1 yang bernilai 1k ohm. Setelah itu, arus dari R1 akan mengaalir ke 2 cabng yaitu dioda zener yang bernilai 10v dan potensio yang bernilai 1k ohm. Setelah itu, alur yang mengalir di potensio akan kembali ke baterai. Tetapi alur tidak dapat mengalir di dioda zener karea bertemu kaki katoda.
c) Video Simulasi [kembali]
Rangkaian 2.110
Rangkaian 2.111 a
Rangkaian 2.111 bRangkaian 2.112
Rangkaian 2.113
Rangkaian 2.114
Rangkaian 2.115
Komentar
Posting Komentar